Siapa sih yang tidak tahu kebab? Di mall, foodcourt, bahkan di pujasera (tertentu) kita bisa menemukan makanan yang berisi daging dan sayuran yang dimasukkan ke dalam roti yang digulung. Kebab merupakan makanan khas negara Arab yang berkembang karena adanya penyebaran makanan di daerah timur tengah itu sendiri dan memiliki berbagai variasi isian berdasarkan negaranya.
Di Indonesia juga sama. Kebab mengalami berbagai perkembangan, dari yang awalnya hanya berupa daging yang telah dibumbu dan dibakar, diisi juga sayuran, berkembang sesuai selera pasar… tentu saja KEJU. Saya sendiri ternyata tidak begitu suka dengan isian keju itu karena malah agak eneg. Keju yang rasa asin+susunya lumayan kuat dicampur dengan masakan yang kaya akan rempah. No-no-no. Memang, kalau di Indonesia rata-rata rasanya sudah dimodifikasi. Jadi kadang rempahnya ngga terlalu kuat.
Nah… sebenarnya saya lagi ingin tuh makan masakan India/Arab, apalagi setelah makan yang enak di Malaysia. Intinya ingin makan roti ala negara tetangga lah ya. agak sulit kalau mau buat karena saya tidak tahu bahan yang pasnya dan butuh niatan ekstra banget terutama untuk membuat ayam dan rotinya). mau beli di luar rumah juga yaaaa gimana ya karena rata-rata tempatnya berada di tengah kota. Yaaa ga apa sebenarnya kalau mau mah tinggal pesan daring aja. Pertimbangan lain: ongkos kirim. Kayak sekali pergi terus balik HAHAHHAHA ya buat supir yang bawanya mah wajar… namanya juga usaha. Tapi ya dengan uang segitu saya masih ada prioritas lain ya… jadi 😢😢 (soalnya kejauhan. Beli makanannya seuprit gede di ongkir jujur aja saya agak keberatan)
NAMUN TERNYATA OH TERNYATA
Ada yang jual makanan arab dekat rumah. Sebenarnya sudah cukup lama saya ingin sekali mencoba beli di sana tapi orang rumah pasti ga akan mau kalo coba-coba. :”) nah mumpung dekat rumah sebenarnya memang lebih enak buat datang langsung ya. Belum kesampaian aja. Kali ini saya beli di restoran yang namanya Al-Bayt. Kalau yang tinggal di Bandung, tepatnya di kawasan Kelurahan Antapani/kawasan Cikadut/Arcamanik, mungkin tahu ini karena memang tempatnya di pinggir jalan, dekat pt Grantex. Ini merupakan tempat yang menjual makanan Arab (timur tengah) pertama yang saya temui ada di Bandung timur. Jujur aja, saya kaget kok bisa ya ada makanan timur tengah di kawasan Bandung timur soalnya kan kebanyakan emang orang Sunda tulen lah yang tinggal di kawasan bandung timur tuh. Apalagi tidak buka gerainya di kawasan padat penduduk macam Antapani atau Arcamanik lah. Seberani itu 😳.
Kalau dari rumah sebenarnya bisa lah pakai sepeda atau mau naik angkot juga bisa. Namun kali ini demi melancarkan kekepoan saya, saya coba pesan online pakai aplikasi gojek.

Tokonya sendiri memang ada (bisa makan di tempat) hanya saja saya belum pernah mencoba makan di tempat jadi tidak bisa komentar apapun.
Nah saya coba lah beli kebab di sihi. Kebetulan di Albayt ini hanya ada 2: isian nugget atau isian ayam. Kalau nugget kayak kurang greget kan (buat anak kecil ini ok banget), jadi saya bellinya yang ayam. Selain itu, kebab ayam Albayt sepertinya memang menu yang terkenal karena masuk ke dalam daftar rekomendasi dari aplikasi ini.


Kalau menurut saya, ukuran kebabnya standar lah ya (meski memang sedikit lebih besar kalau dibandingkan sama yang ada di mall atau yang pernah saya beli di Indonesia, perkiraan saya kalau ini masuk mall disa di harga 30k) Kalau dibandingkan sama yang pernah saya beli di Jepang, masih lebih kecil memang. Isiannya juga lumayan padat. Ada selada, tomat, ayam, bawang bombay, dan KENTANG GORENG FRENCH FRIES. Isiannya juga lumayan padat meski pas pembelian kedua entah mengapa ayamnya jadi lebih sedikit. Kalau secara pengemasan mungkin sangat berbeda dengan yang ada di mall juga. Seperti yang terlihat pada gambar, ini menggunakan alumunium foil.


Secara rasa, jelas berbeda dengan yang pernah saya beli di mall atau pujasera lainnya. Kebabnya memiliki rasa khas makanan arab yang kuat, kaya akan rempah-rempah dalam masakannya sehingga buat yang tidak terbiasa menyantap makanan dengan rempah yang sangat kuat pasti bakal kenyang duluan atau akan tidak suka. Bahkan yang dijual di Jepang aja (2 kali beli, pujasera kampus Kyodai dan Shibuya) nggak seenak ini bagi saya meski kalau secara harga di Jepang mungkin lebih mahal (400-500 yen… kisaran 60-70ribu) dan isi lebih besar dan padat. Kemungkinannya karena rasanya sudah disesuaikan sama rasa Jepang kali ya…. yang jauh lebih hambar daripada di Indonesia.
Roti yang dipakai juga berbeda. Bagi saya sendiri, roti yang dipakai lebih tebal daripada kebab biasa. sensasi selama makan kebab ini adalah: kayaknya akan lebih enak kalau dimakan dengan kuah kari khas India/timur tengah. 🤤🤤 huhu lagi nulis ini aja saya udah ngiler. 🤤🤤🤤 huhu kebayang juga kayaknya kalau pulang dari masjidil haram terus melipir jajan baru beli eskrim atau jajanan lainnya terus pulang ke hotel AAAAAAAAAAA sayangnya saya sendiri belum pernah makan kebab di arab langsung. Pernahnya beli makanan yang lain.
Kalau mengingat harganya yang hanya Rp23.000, ini ok banget. Isian padat, sayurnya banyak ayamnya juga ok. Apalagi ini di kawasan Bandung timur. Mungkin buat sebagian orang agak mahal ya (mengingat saya juga pernah beli kebab yang hanya belasan ribu dan dijual di kawasan ramai mahasiswa (baca: Pujasera Tamansari)). Tapi kalau misalnya mengejar rasa cukup otentik. Ini MURAH 🥳 jauh lebih murah daripada yang ada di mall. lagipula dari dulu juga bukannya terkenal ya kalau pedagang Arab datang ke Nusantara buat cari rempah juga XD. Tapi ya balik lagi… ini masih menurut saya yaaa.
Saya masih penasaran sama menu lainnya tapi bukan yang pakai daging kambing. Haaa kapan-kapan saya update kalau sudah mencoba menu lainnya dari Albayt.
Harga: Rp23.000
Bisa dipesan melalui gofood/grabfood
Rasa: 4.8/5
Beli lagi lah jelas XD
Sedapnya, kulitnya tebal
Betul kak. Ini enak banget karena kulit rotinya tidak setipis kebab lain yang pernah saya coba!
Betuul.
Pengen nyoba kuliner arab-araban. Tapi di daerah saya kebanyakan pakai daging kambing. Nenek-nebek seperti saya sudah seharusnya takut makan daging kambing. Salam kenal, Mbak Zahra.
Sebenarnya memang identik dengan daging kambing ya, bu… Kalau mau coba kuliner Arab cari opsi menu yang ada ayamnya, bu. Kebetulan saya tidak suka daging kambing hehehe…. 😁